Ilmu mekanika tanah, atau soil mechanic, di kampus dikenal dengan nama mektan, ada mektan I dan mektan II. Dua disiplin ilmu ini adalah basic subjects dalam bidang geotechnical engineering. Kita sudah selayaknya mengapresiasi dan meng-acknowledge almarhum dosen kita, Ir. Amin Hayat atas dedikasi beliau yang sangat rajin mengajarkan soil mechanic dalam style yang "khas". Semoga Allah SWT merahmati beliau.
Berbicara mengenai soil mechanic, kita harus juga berterima kasih kepada Karl Von Terzaghi (1883-1963). Insyinyur, peneliti dan praktisi geoteknik berkewarnegaraan Austria yang diakui sebagai the founding father of soil mechanic. Bagi kita nama Terzaghi bukanlah sesuatu yang asing. Dalam soil mechanic textbook, nama Terzaghi ada dalam salahsatu formula"bearing capacity of shallow foundation", seperti yang dicantumkan dalam dua buku favorit kita semasa kuliah, "Mekanika Tanah dan Teknik fondasi, oleh Sosrodarsono dan Kazuto Nakazawa", dan juga " Soil mechanic and foundation-nya Joseph E Bowles".
Sumbangsih Terzaghi dalam soil mechanic sehingga beliau dianggap mampu mengelaborasi soil mechanic, sebagaimana dalam publikasi beliau "Erdbaumekanik pada thn 1925", sangat banyak diantaraya adalah:
- metode klasifikasi tanah dan batuan
- fenomena kapilaritas dalam tanah
- teori konsolidasi dan settlement
- piping dan pencegahannya
- design dan kontruksi earth, rock dan concrete dams
- pengangkuran untuk Jembatan Suspensi
- pengukuran lapangan dan laboratorium
- penggunaan flow net 2 dan 3 dimensi
- design drainase tunnels
- pondasi tiang
- perbaikan tanah melalui kompaksi, geotekstil, dan grouting
- teknik geologi
- landslide, dll
Robert E Goodman (2002) dalam tulisannya yang berjudul "Karl Terzaghi's Legacy in Geotechnical Engineering" dalam majalah Geo Strata March/April 2008 menguraikan beberapa karakteristik Terzaghi yang menggambarkan filosofi kerja beliau dalam segi profesi dan akademik. Beberapa filosofi beliau adalah:
- Ambillah tantangan yang sesuai dengan kompetensi kita
- Berasumsi bahwa buruknya konfigurasi data tanah dan segala keterbatasannya adalah sejalan dengan hasil site investigasi
- Janganlah terlalu menyederhanakan sebuah pemodelan tanah termasuk properties-nya.
- Bertanggungjawablah sebagai seorang insyinyur, bahkan melebihi spesifikasi tugasnya
- Belajarlah terus menerus dari pengalaman, kepribadian, dan dari pengalaman orang lain yang bermanfaat bagi peningkatan keprofesian
Sebagai insinyur konsultan, methodologi beliau dalam bekerja dengan tim dalam memecahkan masalah di lapangan, dan cara menulis laporan teknis, diakui sebagai keunggulan beliau. Berikut beberapa karakteristik Terzaghi sebagai insinyur konsultan dalam proyek:
1. Terzaghi Menjelaskan kasus-kasus yang relevan berdasarkan pengalaman sendiri atau dari apa yang dipelajari dari percakapan dengan insyinyur lainnya, atau dengan membaca kasus serupa yang pernah terjadi.
2. Pada phase awal proyek, ia menginginkan cukup banyak data, dan biasanya selalu berupaya mendapatkan data spesifik yang beliau inginkan. Seringkali, ia mempertanyakan hasil dari penyelidikan tanah, bahkan menolak kesimpulan yang sudah ada, dan memulai penyelidikan yang baru.
3. Umumnya Terzaghi menggunakan data geologi histories untuk sebuah site sehingga menarik estimasi awal geometri berikut properti materialnya.
4. Ketika menyelidiki sebuah kasus konstruksi yang failure , ia mencoba mendapatkan data lama, foto-foto, dan orang2 yang dulu terlibat dalam proyek itu, dalam rangka mengidentifikasi inkonsistensi data yang ada.
5. Kalkulasi Terzaghi dalam desain dilengkapi oleh "judgement" mengingat keterbatasan sampling dan pengetesan, variabilitas morfologi tanah, dan properti dalam lapisan tanah yang berbeda.
6. Terzaghi mencoba mengembangkan dan menjelaskan prosedur lab yang sederhana kepada klien.
7. Dalam mengkritisi sebuah desain, Terzaghi sangat berhati-hati menjelaskan ketidaksetujuannya, namun selalu ingin ada peyelesaian.
8. Terzaghi me-review semua desain dengan daftar mengenai kemungkinan hasil kegagalan desain yang bisa dikarenakan interaksi geologi, dan faktor teknis. Terzaghi kemudian dengan sangat cermat memeriksanya satu persatu.
9. Dalam studi desain, ia selalu menggunakan data geologi, geoteknik, struktur, kadang-kadang hidrolik
10. Terzaghi selalu berupaya mengikuti prosedur konstruksi, sama halnya dengan desain itu sendiri. Ia berharap, desain bisa saja dimodifikasi selama konstruksi berlangsung dikarenakan kondisi site yang sebenarnya telah diketahui melalui observasi dan pengukuran.
11. Kadang-kadang ia menginginkan pengukuran dilakukan di lapangan, pd saat sebelum, selama dan sesudah konstruksi.
12. Ia memberikan rekomendasi yang meyakinkan bagi klien.
13. Dalam hal desian, ia selalu berupaya membuat desain yang efesien. Tak salah jika Terzaghi menunggu hasil pengukuran untuk menghindari over-desain.
14. Ia memilki komitmen yang penuh pada proyek hingga pada proses penyelesaian, bahka ketika terjadi perubahan manajemen yang mana ia tidak lagi dibutuhkan dikarenakan klien tidak mendanai keterlibatannya di proyek.
15. Ia secara konsisten peduli kepada etika dan tanggung jawab sebagai insinyur.
Pencapaian Karl Terzaghi dalam mempelopori ilmu mekanika tanah dan geoteknik secara umum telah diakui dunia. Dalam sebuah komentar, Terzaghi mengatakan, "All the modest achievements which I have to my credit can be described by a simple formula.....Guided by common sense and casual observations, I recognised weak points in traditional procedures and tried to make them less weak. Sometimes I failed but usually I succeeded"
Sumber utama :
Robert E Goodman (2002) "Karl Terzaghi's Legacy in Geotechnical Engineering", Geo Strata March/April 2008
Karl Von Terzaghi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment